Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam yang sudah berusia baligh. Bagi laki-laki, usia baligh ditandai dengan mimpi basah, sementara perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi. Lalu, bagaimana melatih anak-anak yang belum berusia baligh untuk berpuasa?
Dosen Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ), Nur Rofiah memberi tips melatih anak-anak berpuasa di bulan Ramadan. Menurutnya, anak-anak harus dipahamkan terlebih dahulu tentang nilai-nilai puasa.
Ia menjelaskan, anak-anak perlu diberi pemahaman bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi melatih kesabaran.
“Pertama adalah memahami bahwa puasa itu tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi lebih dari itu adalah melatih kesabaran,” ucapnya dalam program Edukasi Syariah Ramadan Bimas Islam, Minggu (26/3/2023).
Ia mengatakan, anak-anak juga bisa dilatih berpuasa secara bertahap. Pertama, berpuasa sampai waktu zuhur. Jika sudah mampu, dilanjutkan sampai waktu asar. Kemudian, jika sudah kuat dan terbiasa, berpuasa sampai waktu magrib.
“Anak bisa belajar mulai dari melihat orang dewasa berpuasa, lalu menahan diri untuk sabar. Anak juga boleh mulai dilatih berpuasa secara bertahap,” ungkapnya.
“Pertama sampai zuhur dulu, lalu sampai asar, kemudian sampai magrib,” tambahnya.
Terakhir, ia berpesan kepada para orang tua agar melatih anak-anak mereka berpuasa Ramadan sebelum memasuki usia baligh. (Msk/Mr)
Sumber: bimasislam.kemenag.go.id
