Sering di sebut masa remaja adalah masa yang paling indah. Ada lagi yang mengatakan masa remaja adalah masa sulit-sulitnya diatur, masa bandal-bandalnya. Ada lagi istilah remaja kolot. Ada bapak-bapak atau ibu-ibu yang agak nyentrik dadanannya disebut sebagai puber ke dua seperti anak remaja kembali.
Cerita remaja adalah cerita yang begitu kompleks dalam pembahasananya tetapi juga menarik. Remaja adalah masa perkembangan manusia yang merupakan batas awal menuju kedewasaan. Setiap manusia pasti akan melewati masa remaja sebelum masa dewasa. Masa remaja juga dapat memberi gambaran tentang masa depannya. Apakah masa depan seorang individu itu akan sukses atau terpuruk.
Tanpa sengaja sewaktu penulis belanja di kedai mendengar seorang ibu mengeluh tentang anaknya yang sudah duduk di kelas 9 SMP. Seperti ini ungkapannya “Anakku Rika sudah remaja, tapi si Rika semakin besar tapi tingkahnya membuat aku pusiiing, setiap hari hp saja yang dipegang, di pijit-pijit, tidak pernah ku lihat buka buku pelajarannya padahal dia sudah duduk di kelas 9 mau ujian akhir. Belum lagi kalau malam kamis, malam minggu keluar kalau di larang gak perduli. Di rumah tidak bisa diharap membantu. Sudah berubah anakku itu, waktu kecil baik, tidak suka membantah orang tua, penurut”. Kira-kira seperti itulah inti dari keluhan ibu tersebut.
Sebenarnya siapakah remaja itu ?Ada apa dengan remaja ?
Menurut pakar psikologi perkembangan masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Hal ini sering membuat bingung baik oleh si remaja sendiri dan orang tua. Banyak remaja terjerumus ke dalam kerusakan moral ketika mencoba mencari jati diri. Terkadang orang tua sering kali tidak tahu harus berbuat apa kepada anak yang sudah menginjak masa remaja yang mulai nakal. Disinilah fungsi psikologi remaja, yaitu untuk memahami cara berpikir para remaja.
Selanjutnya menurut Kartono (1990), yang dikatakan remaja adalah individu yang berusia 12 tahun sampai dengan usia 21 tahun dengan tiga pembagian yaitu : remaja Awal (12-15 Tahun), remaja pertengahan (15-18 Tahun), dan remaja Akhir (18-21 Tahun). Di samping itu perlu juga diketahui tugas-tugas perkembangan remaja agar tidak terjadi salah paham dan terjalin hubungan yang saling memahami. Havighurst menjelaskan tugas perkembangan yang seharusnya dicapai pada periode remaja yaitu :
1. Menguasai kemampuan membina hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya atau berbeda jenis kelamin .
2. Menguasai kemampuan melakasanakan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin
a. Sebagai laki –laki mampu melakukan peranan sebagai berikut :
a) Mampu membina pergaulan yang harmonis dengan teman perempuan .
b) Mampu melindungi wanita dan orang – orang yang lemah
c) Memiliki rasa percaya diri dalam bergaul
d) Memiliki kemampuan berfikir positif terhadap orang lain .
e) Menyukai dan menampilkan cara – cara berkomunikasi yang sopan
b. Sebagai perempuan bersedia dan mampu melaksanakan peran sebagai berikut :
a) Mampu membina hubungan dan bekerja sama dengan teman sebaya laki – laki
b) Bertingkah laku lembut , ramah dan baik hati kepada orang lain
c) Menampakkan kasih sayang terhadap anak – anak dan orang yang lemah
d) Mampu melakukan komunikasi yang sopan
e) Berfikir positif terhadap orang lain .
3. Menerima keadaan fisik dan mengaktualisasikan secara efektif
4. Mencapai kemerdekaan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya .
5. Memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi .
6. Memiliki kemampuan untuk memilih dan mempersiapkan diri untuk karier
7. Berkembangnya keterampilan intelektual dan konsep – konsep yang perlu untuk menjadi warga Negara yang baik.
8. Memiliki keinginan untuk bertanggungjawab terhadap tingkah laku sosial .
Sebaiknya tugas-tugas perkembangan remaja ini diketahui oleh orang tua, para pendidik, orang-orang yang berkecimpung dalam kegiatan yang mengikut sertakan remaja. Agar remaja tidak salah arah dalam melangkahkan kakinya menuju masa depannya. Remaja yang salah langkah akan menghancurkan masa depannya, sebaliknya remaja yang telah mengetahui arah langkah mana yang menunjang cita-citanya akan lebih berhasil dan sukses.
Tugas perkembangan psikologis inilah yang harus di jalankan remaja. Terkadang karena ketidaktahuan tentang kondisi psikologis remaja, sering terjadi pandangan negatif terhadap prilaku remaja. Contohnya remaja lebih suka berkumpul dengan teman-teman sebayanya dari pada dengan orang tua, karena sebenarnya memang pada usia mereka adalah masa dimana mereka belajar untuk bergaul baik pada yang sejenis dengannya maupun pada lawan jenis. Bagi orang tua yang kurang paham maka akan menimbulkan kemarahan yang besar karena anak remaja selalu keluar rumah dan kurang mau berkumpul dengan orang tua. Sebaiknya anak remaja selalu di arahkan ke hal yang baik bukan di marahi, rangkul mereka menjadi teman untuk berdiskusi membahas permasalahan tentang masa depan mereka. Pada dasarnya anak remaja suka di ajak untuk berbicara tentang perihal mereka, mulai dari teman-temannya, teman dekatnya, tentang sekolahnya, dan juga masa depannya. Arahkan pergaulan remaja ke hal yang lebih positif misalnya mengikuti kegiatan remaja mesjid, klub-klub olahraga, pramuka dan lain sebagainya yang kegiatan itu mengarahkan untuk berhubungan dengan teman sebayanya yang memberi kesempatan kepada remaja untuk mengenal orang lain.
Tugas perkembangan remaja yang lain adalah pengembangan diri dan karier untuk modal dasar masa depannya. Hal nyata yang harus di jalankan remaja adalah sekolah. Sekolah adalah modal remaja sebagai tangga karier di masa depan. Remaja harus ditekankan bahwa selain mereka bebas bergaul dengan siapa saja, beraktifitas yang positif di luar jam sekolah tapi tugas utama mereka adalah belajar. Sekolah merupakan tempat belajar yang efektif dalam pembentukan akhlak dan budaya juga sebagai tabungan ilmu untuk masa depan. Tabungan ilmu ini akan diterapkan dalam kehidupan masa dewasa minimal untuk kelurganya. Sedangkan surat tanda tamat belajar daris sekolah dapat menjadi dasar untuk mencari pekerjaan yang selanjutnya remaja dapat mandiri secara ekonomi dari orang tua.
Setiap orang tua menginginkan anak remajanya menjadi remaja yang baik-baik sehingga kelak masa depannya baik secara ekonomi dan menjadi anak yang soleh bukan sebaliknya menjadi anak brutal, pecandu narkoba, sampah masyarakat dan prilaku kriminal lainnya.
Untuk mendapatkan anak remaja yang diinginkan jelas tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Anak remaja kita perlu di bantu dalam mencapai kemandirian hidupnya, baik secara ekonomi, emosional, kematangan mental. Kenalilah anak remaja kita mau kemanakah arah langkahnya. Salah satunya mengetahui psikologis remaja dan tugas-tugas perkembangan psikologis remaja sehingga kita tidak selalu berselisih paham dengan anak remaja kita. Semoga tulisan yang singkat ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat. Amin.